Daftar Nama Candi di Sumatra Antara Lain:
A. Sumatera Utara 1. Kabupaten Padang Lawas Utara
1. Kompleks Candi Bahal, Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak
2. Candi Bara , Desa Bara , Kecamatan Padang Bolak
3. Candi Pulo , Desa Bahal Kecamatan Portibi
4. Candi Sitopayan , Kampong Sitopayan, Kecamatan Padang Bolak
5. Biaro Tanjung Bangun , Desa Bangun Purba, Kecamatan Padang Bolak
6. Candi Aek Haruaya , Kampung Haruaya, Kecamatan Padang Bolak
7. Situs Mangaledang , Dusun Tor Na Tambang, Kecamatan Padang Bolak
8. Situs Naga Saribu , Desa Bangun Purba, Kecamatan Padang Bolak
2. Kabupaten Mandailing Natal
1. Caṇḍi Simangambat , Desa Simangambat, Kecamatan Siabu
3. Kabupaten Padang Lawas
1. Candi Sipamutung , Desa Siparau, Kecamatan Barumun Tengah
2. Situs Aek Tunjang , Desa Aek Tunjang, Kecamatan Barumun Tengah
3. Kompleks Candi Tandihat , Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah
4. Situs Aek Linta , Desa Padang Galugur Jae, Kecamatan Barumun Tengah
5. Candi Sangkilon , Desa Sangkilon, Kecamatan Barumun
B. Sumatera Selatan
1.Kota Palembang
1.Candi Angsoka, Kelurahan 20 Ilir , Kecamatan Ilir Timur I
2.Kabupaten Musi Rawas
1.Candi Lesung Batu , Lesungbatu, Rawas Ulu
3.Kabupaten Muara Enim
1. Kompleks Candi Bumi Ayu , Desa Bumi Ayu , Kecamatan Tanah Abang
4. Kota Pagar Alam
1. Situs Rimba Candi atau Gapura Sriwijaya , Dsn Rimba Candi , Kecamatan Dempo Tengah
5.Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
1. Candi Jepara atau Batu Kebayan(batu pengantin), tepi Danau Ranau, Kec.Banding Agung
C. Sumatera Barat
1.Kabupaten Dharmasraya
1. Kompleks Candi Padang Roco , Jorong Sungai Lansek , Kenagarian Siguntur
2. Candi Pulau Sawah , Jorong Sungai Lansek , Kenagarian Siguntur
> Candi Pulau Sawah I
> Candi Pulau Sawah II
3. Candi Bukik Awang Maombiak , Kenagarian Siguntur
2.Kabupaten Pasaman
1. Candi Tanjung Medan , Dusun Tanjungmedan, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman
2. Candi Koto Rao , Kecamatan Rao , Kabupaten Pasaman
D. Jambi
1.Kabupaten Muaro Jambi
1. Kompleks Candi Muaro Jambi , Desa Muarajambi, Kecamatan Muaro Sebo
2.Kabupaten Tanjung Jabung Timur
1. Kompleks Candi Situs Orang Kayo Hitam , Kel. Simpang, Kecamatan Berbak
2. Candi Satu
E. Riau
1. Candi Muara Takus di Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar
2. Candi Muara Guru , Kabupaten Kampar
F. Bangka Belitung
1. Candi Kota Kapur , Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo, Kabupaten Bangka
Uraian Candi di Sumatra
Candi di Pulau Sumatra tidak sebanyak yang terdapat di Pulau Jawa. Kebanyakan candi di Sumatra terletak di lokasi yang cukup jauh dari kota, sehingga tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke sana. Sebagian besar candi di Sumatra, yang telah diketahui keberadaannya, berada di provinsi Sumatra Utara, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. Sangat sedikit informasi yang diketahui tentang keberadaan candi-candi tersebut. Di samping itu, umumnya lokasi candi cukup jauh dari kota, sehingga tidak banyak orang yang mengetahui keberadaannya atau berkunjung ke sana.
Di Simangambat dekat Siabu, Sumatra Utara, misalnya, terdapat reruntuhan candi Syiwa. Diduga candi tersebut dibangun pada abad ke-8. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai reruntuhan candi ini masih perlu dilakukan penelitian dan penggalian.
Kawasan lain di Sumatra Utara yang dikenal mempunyai banyak candi ialah kawasan Padang Lawas, yang mencakup Kecamatan Sipirok, Sibuhuan, Sosopan, Sosa, dan Padang Bolak. Di kawasan ini terdapat belasan reruntuhan candi Hindu yang kesemuanya terletak tidak jauh dari sungai. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Padang Bolak. Tidak banyak yang diketahui tentang reruntuhan candi tersebut. Diduga candi-candi tersebut dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Panei pada abad ke-11 M.
Di antara candi-candi di kawasan Padang Lawas, yang paling dikenal adalah Candi Bahal yang terletak di Desa Bahal. Candi ini telah diketahui keberadaannya sejak zaman Belanda. Pemerintah Belanda menamakannya Candi Portibi (kata portibi dalam bahasa Batak berarti dalam dunia ini). Di kompleks Candi Bahal terdapat tiga bangunan candi yang telah direnovasi, yaitu Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus. Walaupun telah mengalami pemugaran, banyak bagian candi yang sudah tidak ditemukan lagi sehingga harus diganti dengan batu bata. Candi lain di kawasan ini, yang sudah mengalami pemugaran adalah Candi Sipamutung. Candi ini merupakan kompleks percandian yang cukup besar dan terdiri dari beberapa bangunan, namun hampir tidak ada informasi tertulis yang bisa didapat tentang candi ini.
Di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, juga terdapat beberapa candi, di antaranya adalah Candi Astano, Candi Tinggi dan Candi Gumpung, Candi Kembar baru, Candi Gedong, Candi Kedaton, dan Candi Kota Mahligai. Bentuk bangunan candi dan sisa artikel bersejarah yang dijumpai Muaro Jambi menunjukkan bahwa bangunan ini berlatar belakang Hinduisme dan diperkirakan dibangun pada abat ke-4 sampai dengan ke-5 M.
Candi yang cukup besar dan terkenal di Sumatra adalah Candi Muara Takus yang terletak di Provinsi Riau, tepatnya di Desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto, Kabupaten Kampar. Di dekat hulunya, Sungai Kampar bercabang dua menjadi Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Di pinggir Sungai Kampar Kanan inilah letak Desa Muara Takus. Bangunan candi Muara Takus sebagian besar dibuat dari batu bata merah. Berbeda dengan reruntuhan candi lain yang ditemukan di Sumatra Utara, Candi Muara Takus merupakan candi Buddha. Keberadaan candi diduga mempunyai kaitan erat dengan Kerajaan Sriwijaya dan juga dapat dijadikan petunjuk bahwa Muara Takus pernah berfungsi sebagai pelabuhan kapal. Hal itu dimungkinkan mengingat orang Sriwijaya adalah pelaut-pelaut yang tangguh yang mampu melayari Sungai Kampar sampai jauh ke arah hulu. Berdasarkan catatan I-Ching, ada yang memperkirakan daerah Muara Takus merupakan Ibukota Kerajaan Sriwijaya atau paling tidak sebagai kota pelabuhan yang pernah jadi salah satu pusat belajar agama Buddha, tempat menimba ilmu para musafir dari Cina, India, dan negara-negara lainnya.
Candi di Pulau Sumatra tidak sebanyak yang terdapat di Pulau Jawa. Kebanyakan candi di Sumatra terletak di lokasi yang cukup jauh dari kota, sehingga tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke sana. Sebagian besar candi di Sumatra, yang telah diketahui keberadaannya, berada di provinsi Sumatra Utara, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. Sangat sedikit informasi yang diketahui tentang keberadaan candi-candi tersebut. Di samping itu, umumnya lokasi candi cukup jauh dari kota, sehingga tidak banyak orang yang mengetahui keberadaannya atau berkunjung ke sana.
Di Simangambat dekat Siabu, Sumatra Utara, misalnya, terdapat reruntuhan candi Syiwa. Diduga candi tersebut dibangun pada abad ke-8. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai reruntuhan candi ini masih perlu dilakukan penelitian dan penggalian.
Kawasan lain di Sumatra Utara yang dikenal mempunyai banyak candi ialah kawasan Padang Lawas, yang mencakup Kecamatan Sipirok, Sibuhuan, Sosopan, Sosa, dan Padang Bolak. Di kawasan ini terdapat belasan reruntuhan candi Hindu yang kesemuanya terletak tidak jauh dari sungai. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Padang Bolak. Tidak banyak yang diketahui tentang reruntuhan candi tersebut. Diduga candi-candi tersebut dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Panei pada abad ke-11 M.
Di antara candi-candi di kawasan Padang Lawas, yang paling dikenal adalah Candi Bahal yang terletak di Desa Bahal. Candi ini telah diketahui keberadaannya sejak zaman Belanda. Pemerintah Belanda menamakannya Candi Portibi (kata portibi dalam bahasa Batak berarti dalam dunia ini). Di kompleks Candi Bahal terdapat tiga bangunan candi yang telah direnovasi, yaitu Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus. Walaupun telah mengalami pemugaran, banyak bagian candi yang sudah tidak ditemukan lagi sehingga harus diganti dengan batu bata. Candi lain di kawasan ini, yang sudah mengalami pemugaran adalah Candi Sipamutung. Candi ini merupakan kompleks percandian yang cukup besar dan terdiri dari beberapa bangunan, namun hampir tidak ada informasi tertulis yang bisa didapat tentang candi ini.
Di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, juga terdapat beberapa candi, di antaranya adalah Candi Astano, Candi Tinggi dan Candi Gumpung, Candi Kembar baru, Candi Gedong, Candi Kedaton, dan Candi Kota Mahligai. Bentuk bangunan candi dan sisa artikel bersejarah yang dijumpai Muaro Jambi menunjukkan bahwa bangunan ini berlatar belakang Hinduisme dan diperkirakan dibangun pada abat ke-4 sampai dengan ke-5 M.
Candi yang cukup besar dan terkenal di Sumatra adalah Candi Muara Takus yang terletak di Provinsi Riau, tepatnya di Desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto, Kabupaten Kampar. Di dekat hulunya, Sungai Kampar bercabang dua menjadi Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Di pinggir Sungai Kampar Kanan inilah letak Desa Muara Takus. Bangunan candi Muara Takus sebagian besar dibuat dari batu bata merah. Berbeda dengan reruntuhan candi lain yang ditemukan di Sumatra Utara, Candi Muara Takus merupakan candi Buddha. Keberadaan candi diduga mempunyai kaitan erat dengan Kerajaan Sriwijaya dan juga dapat dijadikan petunjuk bahwa Muara Takus pernah berfungsi sebagai pelabuhan kapal. Hal itu dimungkinkan mengingat orang Sriwijaya adalah pelaut-pelaut yang tangguh yang mampu melayari Sungai Kampar sampai jauh ke arah hulu. Berdasarkan catatan I-Ching, ada yang memperkirakan daerah Muara Takus merupakan Ibukota Kerajaan Sriwijaya atau paling tidak sebagai kota pelabuhan yang pernah jadi salah satu pusat belajar agama Buddha, tempat menimba ilmu para musafir dari Cina, India, dan negara-negara lainnya.
No comments:
Post a Comment