Terletak di Dusun Jobohan, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Ypgyakarta.
Sekitar 4 km sebelah barat daya Candi Prambanan Tepatnya di pinggir sebelah timur sungai Opak atau sebelah barat jalan
raya Prambanan dengan Piyungan (sebelah timur kota Yogyakarta)
Nama Watu Gudig adalah nama yang diberikan oleh penduduk setempat
karena batu-batu candi (umpak batu) ditumbuhi lumut dan warnanya
berbintik-bintik seperti penyakit kulit (gudig).sehingga populer dengan sebutan Watugudig
Pada penggalian yang pernah dilakukan oleh dinas purbakala DI Yogyakarta, telah ditemukan pula temuan-temuan lepas diantaranya batu candi berbentuk padma, umpak, antefiks (simbar), fragmen gerabah, tulang keramik dan kereweng.
Selain itu ada pula temuan berupa arca budha yang telah diselamatkan ke kantor arkeologi DIY. Dikompleks situs ini juga pernah ditemukan drum, dongkrak, botol dan sebagainya. Berdasarkan temuan terakhir ini diambil kesimpulan bahwa situs watugudig telah teraduk atau dengan kata lain pernah di gali oleh pihak-pihak lain sebelumnya.
Yang tersisa di situs ini adalah sejumlah batu-batu bulat, besar, yang tersebar hampir dimana-mana. Bebatuan ini memiliki diameter terbesar 75cm sedangkan yang terkecil berukuran 53cm.
Situs Watu Gudig ini dibangun pada sekitar abad ke-9, Kemungkinan besar tempat ini adalah merupakan pendopo dengan pilar dan atap yang terbuat dari kayu yang sekarang sudah musnah. Menurut cerita yang berkembang, tempat ini dulunya merupakan sebuah pendopo besar yang konon sering digunakan oleh Prabu Ratu Boko sebagai tempat peristirahatan.
makasih yah kak ijin share yah
ReplyDeletekitab qurrotul uyun https://kalam.sindonews.com/berita/1554310/70/cara-bersetubuh-yang-terbaik-menurut-islam-2