Sedudah
cina, Indialah negeri yang penduduknya terbanyak di dunia.
Bagaikan
bintang-gemintang yang berserakan di langit lazuardi. Dangsa yang begitu
besar hidup berkaparan di bawah pijakan sepatu lars Inggris yang sambil
isap cerutu melecut punggung India dan merampok kekayaan buminya.
Bukankah Engels pernah menyindir “Jika Inggris menyebut-nyebut demi
Yesus Kristus di India” yang dimaksud sebenarnya adalah sebetulnya
adalan Yesus Kristus “Kapas”.
Mohandas
K Gandhi seorang yang berdiri paling depan dalam gerakan untuk
kemerdekaan India. Walau bagaimana pun kemerdekaan India dari Inggris
akan dating dengan “sendirinya” cepat atupun lambat. Sebab nyatanya
kekuatan tertentu dari dorongan sejarah cenderung mengarah ke
dekolonisasi, yang bisa disaksikan sekarang bahwa kemerdekaan India
sudah pasti terlaksana, bahakan andaikata Gandhi tak pernah hidup di
dunia ini.
Cara
Gandhi menjalankan pembangkangan social tanpa kekerasan akhirnya
berhasil “membujuk Inggris angkat kaki” dari negeri itu. Tapi, kalaulah
jalan kekerasan yang ditempuh, India juga akan merdeka jugacepat at
lambat. Gandhi bukanlah pendiri gerakan Kemerdekaan India (Kongres
Nasional India sudah berdiri sejak tahun 1885) dan dia juga bukan
merupakan tokoh politik paling penting pada saat kemerdekaan itu
diperoleh.
Arti
penting Gandhi terletak pada anjurannya “tanpa kekerasan” (gagasan ini
dia dapatkan dari bacaannya tulisan-tulisan Thoreau, Tolstoy dan
perjanjian Baru, serta berbagai tulisan-tulisan pemuka agama Hindu).
Antara
tahun 1945-1955 tekninya dipergunakan untuk membujuk Portugis supaya
angkat kaki dari Goa, anjuran ini tidak memenuhi sasaran karena beberapa
tahun kemudian pemerintah India meringkusnya dengan kekuatan senjata.
Tambah pula, India terlibat perang tiga kali dengan Pakistan dan perang
perbatasan dengan Cina. Tapi walapun demikian Gandhi layak termasuk pada
kelompok “Orang-orang terhormat”
No comments:
Post a Comment