Franklin
amat sukses dalam kariernya yang terpisah-pisah
yaitu seperti bisnis,
ilmu pengetahuan, satra dan politik. Karier bisanisnya bagaikan dongeng
kuno dari seorang pedagang rombeng menjadi seorang kaya raya.
Keluarganya di Boston bukanlah orang berada. Selaku anak muda di
Philadelphia dia betul-betul kanker (kantong kering), tapi menjelang
umur empat puluh tahunan Franklin sudah tersulap jadi jutawan melalui
percetakan yang dia miliki, dia juga mempunyai perusahaan surat kabar
dan berbagai usaha lainnya. Sementara itu, dalam masa senggangnya, dia
belajar ilmu dan belajar sendiri empat bahasa asing.
Sebagai
ilmuwan dia terkenal dengan penyelidikannya yaitu dasar tentang listrik
dan cahaya, selain itu juga dia menciptakan berbagai benda yang sangat
berguna seperti “tungku Franklin” lensa dengan focus ganda dan pistol
cahaya. Dua penemuan ini masih digunakan sampai sekarang.
Percobaan pertamanya dalam tulis-menulis adalah sebagai wartawan. Dia
menerbitkan Poor Richard’s Almanac, yang berisi bakat luar biasanya
memutar balik potongan kalimat-kalimat yang meninggalkan banyak
ungkapan-ungkapan yang tak terlupakan. Di akhir hayatnya dia menyusun
autobiografi, karya termasyur yang pernah di tulis dan hingga kini masih
digemari masyrakat.
No comments:
Post a Comment