Monday, March 19

Tehnik Miking

Miking adalah tehnik penggunaan mikrofon yang baik berdasarkan hasil percobaan
yang dilakukan oleh berbagai pabrik mikrofon . Miking yang benar sangat dibutuhkan untuk didalam studio rekaman atau dalam
pertunjukan musik hidup, agar suara musik yang dihasilkan benar2 berkwalitas. Cara penggunaan mic yang
kurang tepat akan menghasilkan suara yang kurang sempurna.
Kesempurnaan suara yang dimaksud disini adalah hasil suara yang mendekati keaslian sesuai sumber suara yang akan diambil. Sedapat mungkin suara terbebas dari suara2 lain selain sumber suara yang diinginkan, atau bebas dari kebisingan lingkungan, tetapi warna suara harus tetap terdengar alami.
 Disini akan saya prioritaskan tehnik miking vocal, dikarenakan bagian ini merupakan hal terpenting dalam pertunjukan musik hidup. Kejanggalan suara alat musik kadang diartikan oleh penonton sebagai improvisasi musisi, tetapi kejanggalan suara penyanyi atau orator atau MC akan langsung mengundang penilaian bahwa sound systemnya buruk. Itulah sebabnya mengapa saya menganggap miking vocal merupakan bagian yang sangat penting.
 Suara manusia yang kita dengar bukan hanya suara yang keluar dari rongga mulut, tetapi juga yang keluar dari rongga hidung. Suara yang keluar dari rongga hidung adalah suara yang sudah memperoleh penguatan pasif akibat efek gema pada ruang sinus. Bila kita hanya mengambil suara yang keluar dari mulut, suara akan terdengar tipis dan agak garing, berbeda bila kita mengambil suara dari mulut dan dari hidung secara bersamaan, hasilnya akan didapat suara yang alami dan terasa utuh.
Dengan melihat gambar diatas, maka agar selalu diingat, usahakan mikrofon selalu menghadap kearah antara hidung dan mulut, agar suara yang tertangkap mikrofon merupakan paduan suara mulut dan hidung.
Kemudian untuk menjaga level suara agar baik dan konstan levelnya usahakan untuk mendekatkan mic kedekat mulut dan hidung ketika level suara kita rendah, jauhkan mic ketika level kita kuat misalnya saat teriak. Seberapa dekat dan seberapa jauh jarak mic kemulut kita harus dicoba dan dilatih, agar saat tampil dipanggung gerak pengaturan jarak mic kemulut terjadi secara otomatis karena kebiasaan yang benar. Kadang bila mic terlalu dekat suara hembusan angin yang keluar dari mulut bisa menjadi gangguan, untuk mengatasi gangguan hembusan angin tsb sebaiknya mic dipasangkan wind screen (penapis angin) yang terbuat dari bahan karet sponse. Untuk mic shure sm58 wind screen sudah terpasang didalamnya, sehingga jarang dibutuhkan wind screen tambahan.
Proximity Effect:
Dalam tehnik microphone kita sering menemukan istilah Proximity Effect, dimana semakin dekat mic kesumber suara semakin kuat suara nada rendah yang ditangkap oleh mic. Bila mic terlalu dekat kemulut suara letupan pada nada rendah bisa muncul akibat hembusan napas. Untuk mencegah suara letupan pada nada rendah kita bisa mengaktifkan HPF (High Pass Filter) yg bekerja antara 80-Hz ~ 125Hz tergantung audio mixer yg digunakan dan juga penambahan wind screen (penapis angin) yg terbuat dari sponse pada mic. Pada mic jenis gooseneck atau headset kadang penambahan windscreen saja tidak cukup untuk menghilangkan suara letupan, cobalah gunakan kertas tissue beberapa lapis didalam windscreen secukupnya.
Semakin jauh mic dari sumber suara maka nada rendah semakin tipis, dalam pengambilan suara pada paduan suara yg biasanya mic cukup jauh dari sumber suara, kita harus menambahkan penguatan nada rendah (bass) pada tone control di audio mixer dan mengurangi penguatan pada nada tinggi (treble) untuk mengurangi noise dari angin disekitar mic. Sehingga suara yg dihasilkan akan terdengar lembut, tidak cempreng. Untuk bagian paduan suara ini saya sarankan anda menggunakan mic jenis condenser yg sangat sensitip agar penggunaan mic tidak terlalu banyak, tetapi hasil suara akan terdengar lebih alami.

No comments:

Post a Comment