SOUND SYSTEM :Perancangan Sound System
Dalam kebanyakan kasus konsultan sound system / tata suara tidak boleh menyebut diri mereka sebagai konsultan akustik juga walaupun konsultan sound system memiliki pengetahuan tentang akustik ruang dan akustik lingkungan karena mempengaruhi propagasi suara dari sistem tata suara. Konsultan sound systemmemiliki keahlian dalam upaya memproduksi penguatan suara dan instalasinya.
Dalam kebanyakan kasus konsultan sound system / tata suara tidak boleh menyebut diri mereka sebagai konsultan akustik juga walaupun konsultan sound system memiliki pengetahuan tentang akustik ruang dan akustik lingkungan karena mempengaruhi propagasi suara dari sistem tata suara. Konsultan sound systemmemiliki keahlian dalam upaya memproduksi penguatan suara dan instalasinya.
Mereka harus menggabungkan pengetahuan mereka di kedua lingkup tersebut
(Akustik & Sound System) untuk menyediakan:
1.Tingkat suara yang memadai
2.Area Cakupan Keseluruhan
3.Peningkatan kejelasan suara
4.Peningkatan kinerja / performa musik
Dalam beberapa kasus, desain sistem suara di fasilitas yang ada perlu untuk mengkompensasi kondisi ruangan akustik yang tidak memadai. Banyak proyek akan memerlukan keahlian konsultan akustik arsitektur dan desainer sound system dalam waktu sekaligus dan bekerja sama seperti dalam pengadaan pertunjukkan / konser dalam gedung.
2.Area Cakupan Keseluruhan
3.Peningkatan kejelasan suara
4.Peningkatan kinerja / performa musik
Dalam beberapa kasus, desain sistem suara di fasilitas yang ada perlu untuk mengkompensasi kondisi ruangan akustik yang tidak memadai. Banyak proyek akan memerlukan keahlian konsultan akustik arsitektur dan desainer sound system dalam waktu sekaligus dan bekerja sama seperti dalam pengadaan pertunjukkan / konser dalam gedung.
Pemasangan sound system untuk pertunjukan dan rekaman mempunyai
dua komponen utama yaitu: mikropon dan mixer. mikropon digunakan ke mencuplik
suara sedangkan mixer digunakan untuk menggabungkan semua sinyal tersebut.
Sinyal yang keluar dari mixer dihubungkan dengan amplifier. Amplifier akan
menguatkan sinyal tersebut untuk diberikan ke speaker. Speaker kemudian akan
mengubah sinyal tersebut menjadi gelombang akustik sebagai bunyi.
Kemudian dalam sistem tata suara juga terdapat prosesor yang pada umumnya dihubungkan diantara mixer dan amplifier. Prosesor digunakan untuk meningkatkan kualitas sinyal audio. Prosesor yang paling umum digunakan yaitu equaliser, effect, dan kompresor. Equaliser pada dasarnya merupakan kumpulan pengontrol nada yang dapat mempertinggi atau meredam frekuensi sinyal audio secara spesifik. Effect digunakan untuk memberikan special efek bunyi, seperti reverb (suara bergaung) dan delay (memberikan penundaan sinyal). Kompresor mengatur level sinyal yang bervariasi. Sinyal yang terlalu kuat hingga melewati batas yang diberikan pada kompresor akan diredam. Dalam hal ini, kompresor dapat membantu mencegah kerusakan pada speaker.
Kemudian dalam sistem tata suara juga terdapat prosesor yang pada umumnya dihubungkan diantara mixer dan amplifier. Prosesor digunakan untuk meningkatkan kualitas sinyal audio. Prosesor yang paling umum digunakan yaitu equaliser, effect, dan kompresor. Equaliser pada dasarnya merupakan kumpulan pengontrol nada yang dapat mempertinggi atau meredam frekuensi sinyal audio secara spesifik. Effect digunakan untuk memberikan special efek bunyi, seperti reverb (suara bergaung) dan delay (memberikan penundaan sinyal). Kompresor mengatur level sinyal yang bervariasi. Sinyal yang terlalu kuat hingga melewati batas yang diberikan pada kompresor akan diredam. Dalam hal ini, kompresor dapat membantu mencegah kerusakan pada speaker.
Sound sistem merupakan bagian vital dalam sebuah
pertunjukkan musik modern, walaupun dalam hal ini seringkali kita
mengabaikannya. Anda mungkin sebagai seorang manager pertunjukan perlu mencari
seorang professional yang bertanggung jawab untuk mengatur hal ini. Tetapi
dalam kenyataannya, seorang professional yang cakap dalam menangani sound
system tidaklah selalu tersedia. Pada akhirnya tanggung jawab tersebut
dialihkan ke orang yang tidak secara khusus dapat menangani sound system
seperti misalnya pemain musik. Anda berpikir bahwa orang tersebut dapat
menanganinya sama halnya ketika anda memasang beberapa peralatan sound system
hi-fi rumah dan anda mendapatkan suara yang jernih. Anda tinggal membeli
beberapa mikrofon dan speaker selanjutnya pertunjukkan dapat dimulai. Anda juga
berharap bahwa pertunjukkan tersebut pasti dapat direkam dengan baik.
Sayangnya dalam merangkai seperangkat sound system dalam sebuah pertunjukkan tidaklah sesederhana itu. Memang dalam hal ini tidaklah sesulit kelihatannya, namun ketika anda datang ke sebuah toko audio, ada banyak pilihan yang dapat membuat anda bingung.
Ketika anda ditanya mikrofon jenis apa yang anda perlukan, Cardioid atau Dynamic? Speaker jenis apa yang anda inginkan, Low Impedance atau High Impedance? Anda sangat sulit untuk menjawabnya, karena anda tidak mengerti akan hal itu.
Dengan sedikit pedoman dasar, anda bisa mempelajari apa yang anda perlukan, bagaimana caranya untuk menrangkainya, hingga akhirnya anda mengetahui bagaimana sound system yang telah anda beli dapat menghasilkan suara yang baik baik dalam pertunjukkan maupun ketika dalam proses perekaman.
Yang perlu diperhatikan sebagai dasar dalam proses perekaman adalahketika terjadi umpan balik (feedback), juga sifat akustik di ruang rekaman tersebut.
Banyak berbagai jenis mikrofon dan mixer yang mungkin untuk dipilih dalam proses perekaman, sama halnya dengan sistem penguatan suara untuk pertunjukkan uang “live”. Jika suara terdengar baik oleh anda, itu sudah sebuah langkah yang bagus. Dan menjadi modal dasar untuk menjadi lebih baik dan akhirnya menghasilkan suara yang excellent. Sedikit pengetahuan dan beberapa logika akan membantu anda memilih sistem baik dengan anggaran yang cukup dan menghindari kekecewaan.
Sayangnya dalam merangkai seperangkat sound system dalam sebuah pertunjukkan tidaklah sesederhana itu. Memang dalam hal ini tidaklah sesulit kelihatannya, namun ketika anda datang ke sebuah toko audio, ada banyak pilihan yang dapat membuat anda bingung.
Ketika anda ditanya mikrofon jenis apa yang anda perlukan, Cardioid atau Dynamic? Speaker jenis apa yang anda inginkan, Low Impedance atau High Impedance? Anda sangat sulit untuk menjawabnya, karena anda tidak mengerti akan hal itu.
Dengan sedikit pedoman dasar, anda bisa mempelajari apa yang anda perlukan, bagaimana caranya untuk menrangkainya, hingga akhirnya anda mengetahui bagaimana sound system yang telah anda beli dapat menghasilkan suara yang baik baik dalam pertunjukkan maupun ketika dalam proses perekaman.
Yang perlu diperhatikan sebagai dasar dalam proses perekaman adalahketika terjadi umpan balik (feedback), juga sifat akustik di ruang rekaman tersebut.
Banyak berbagai jenis mikrofon dan mixer yang mungkin untuk dipilih dalam proses perekaman, sama halnya dengan sistem penguatan suara untuk pertunjukkan uang “live”. Jika suara terdengar baik oleh anda, itu sudah sebuah langkah yang bagus. Dan menjadi modal dasar untuk menjadi lebih baik dan akhirnya menghasilkan suara yang excellent. Sedikit pengetahuan dan beberapa logika akan membantu anda memilih sistem baik dengan anggaran yang cukup dan menghindari kekecewaan.
Untuk gereja yang lebih besar diperlukan peralatan sound system yang lebih komplek.
Berikut ini contoh kedua sound system yang dirancang untuk vocal dan musik di
gereja ukuran medium. Sistem ini terdiri dari beberapa speaker utama dengan
kualitas baik sehingga akan menghasilkan gelombang suara yang lebih akurat dan
dapat diproyeksikan di dalam ruang kebaktian. Posisi speaker dibuat terpisah
menjadi tiga bagian yaitu speaker kiri, tengah dan kanan (L,C,R). Ditambahkan
pula beberapa speaker belakang bawah balkon dan atas balkon untuk ruang
kebaktian yang panjang dan mempunyai balkon. Masing-masing speaker tersebut
dihubungkan dengan amplifier dengan kapasitas daya yang sesuai.
Mixer yang digunakan lebih besar sehingga dapat menerima lebih banyak mikropon. Untuk memproses sinyal dari mixer dapat ditambahkan beberapa perangkat seperti reverb, gate, compressor, limiter, equalizer, dll.
Kita juga dapat memisahkan sinyal untuk speaker stereo utama dan sinyal untuk monitor atau tape atau mungkin sinyal juga dapat juga dikirim ke ruangan lainnya . Sistem ini terlihat lebih fleksibel, dan menyediakan lebih banyak kemampuan. Kita juga masih dapat menambahkan lebih banyak peralatan untuk sistim ini.
Untuk membuat sebuah sistem penguatan suara (reinforcement system)yang
paling mendasar, gereja membutuhkan beberapa peralatan mendasar seperti di
bawah ini:
1. Mikrofon: kabel dan / atau wireless
2. Mixer Amplifier atau mixer, equalizer , dan amplifier yang terpisah
3. Sepasang Speaker
4. Kabel penghubung antar alat
Untuk menungkatkan performa sistem penguatan suara gereja juga dapat diberi peralatan tambahan seperti :
1. Tape untuk memutar kaset dan / atau merekam
2. CD Player / Recorder
3. Speaker monitor dan Headphone bagi penyanyi, musisi dan paduan suara untuk memonitor suara mereka
4. Speaker tambahan untuk mengisi tempat duduk balkon bawah
5. Speaker belakang untuk ruangan yang panjang
6. Speaker-speaker lainnya untuk serambi dan ruangan lainnya
7. Panel
1. Mikrofon: kabel dan / atau wireless
2. Mixer Amplifier atau mixer, equalizer , dan amplifier yang terpisah
3. Sepasang Speaker
4. Kabel penghubung antar alat
Untuk menungkatkan performa sistem penguatan suara gereja juga dapat diberi peralatan tambahan seperti :
1. Tape untuk memutar kaset dan / atau merekam
2. CD Player / Recorder
3. Speaker monitor dan Headphone bagi penyanyi, musisi dan paduan suara untuk memonitor suara mereka
4. Speaker tambahan untuk mengisi tempat duduk balkon bawah
5. Speaker belakang untuk ruangan yang panjang
6. Speaker-speaker lainnya untuk serambi dan ruangan lainnya
7. Panel
Sistem ini terdiri dari beberapa mikrofon (wireless atau kabel) dihubungkan pada sebuah mixer/amplifier sederhana lalu mixer/amplifier tersebut dihubungkan dengan sepasang speaker. Sebuah speaker berkualitas baik yang terdiri dari 2 driver (tweeter dan middle) dirancang terutama untuk suara pembicaraan dan musik rekaman. Speaker tersebut dapat juga digunakan untuk aplikasi musik yang terbatas, tetapi kurang dapat merespon suara bass hingga menghasilkan suara yang natural.
Aplikasi sistem ini hanya ditujukan bagi gereja kecil dengan jemaat yang terbatas sebab speaker tersebut tidak dapat menghasilkan bunyi yang menjangkau daerah jemaat yang luas. Amplifier hanya terdiri dari satu unit untuk speaker utama . Amplifier tersebut tidak dapat menangani speaker monitor.
SISTEM TATA SUARA
& AKUSTIK: Membeli Peralatan Sound Systems atau Perbaikan Akustik Ruang?
(bagian 2)
Ketika sebuah gereja dibangun, biasanya pada bagian interior dibuat dengan
permukaan yang rata dan keras (dinding, langit-langit, lantai). Permukaan keras
seperti ini akan memantulkan gelombang suara. Sifat geometris permukaan
(komposisi materi, ukuran, bentuk) dalam sebuah ruang akan mempengaruhi tiap-tiap
frekuensi suara secara berbeda.
Sehubungan dengan permasalahan yang disebabkan oleh akustik, banyak orang berpendapat bahwa pemasangan sound system akan menyelesaikan persoalan akustik tersebut. Dengan menggantung sepasang speaker, ditambah amplifier, mixer maka akan menghasilkan suara seperti yang kita inginkan. Faktanya beberapa sound system gereja yang tidak didesain dengan baik malah membuat masalah akustik menjadi lebih buruk! Hal ini disebabkan karena walaupun peralatan sound system tidak menimbulkan masalah akustik, tetapi dapat memperjelas gangguan akustik yang sudah ada. Sebuah sound system dalam sebuah ruang kebaktian pada dasarnya berfungsi menaikkan volume suara orang atau musik. Ketika suara pendeta berkotbah sebelum dikuatkan oleh perlengkapan sound system mungkin terdengar cukup baik dan tidak terdengar gema/ gaung yang berlebihan, tetapi ketika diperkuat dengan peralatan sound system akan terdengar ruangan tersebut begitu bergaung. Hal ini bersumber dari suara yang telah dikuatkan tersebut.
Ruangan yang semua permukaannya diberi karpet akan menghasilkan suara yang terlalu “boomy” karena karpet akan menyerap lebih banyak frekwensi tinggi dibandingkan frekwensi rendah. Tidak ada satupun perlengkapan sound system (peralatan elektronik murni) tanpa penerapan akustik yang dapat mengatasi suara “boomy” seperti ini.
Jika ruangan dengan dua dinding paralel mempunyai permukaan yang rata maka gelombang suara akan terpantulkan bolak balik diantara kedua dinding ini dengan cepat (pada kecepatan suara), sehingga menghasilkan gema yang terdengar seperti bunyi bola ping-pong bola yang memantul pada permukaan keras. Dalam contoh inipun tidak ada perlengkapan sound system (peralatan elektronik murni) yang dapat menghilangkan gema seperti ini.
Sebuah ruangan ber-AC yang dihasilkan dari blower udara dingin dan kompresor di salah satu sisi bagian luar dinding. Suara yang dihasilkan dari perlengkapan AC dapat cukup menggangu anda, walaupun pada saat sound system dapat menghasilkan bunyi yang lebih keras daripada bunyi dari perlengkapan AC ini. Untuk itu penempatan peralatan AC yang baik merupakan cara pemecahan paling baik. Anda tidak dapat menyelesaikan masalah akustik dengan perlengkapan sound system.
Sehubungan dengan permasalahan yang disebabkan oleh akustik, banyak orang berpendapat bahwa pemasangan sound system akan menyelesaikan persoalan akustik tersebut. Dengan menggantung sepasang speaker, ditambah amplifier, mixer maka akan menghasilkan suara seperti yang kita inginkan. Faktanya beberapa sound system gereja yang tidak didesain dengan baik malah membuat masalah akustik menjadi lebih buruk! Hal ini disebabkan karena walaupun peralatan sound system tidak menimbulkan masalah akustik, tetapi dapat memperjelas gangguan akustik yang sudah ada. Sebuah sound system dalam sebuah ruang kebaktian pada dasarnya berfungsi menaikkan volume suara orang atau musik. Ketika suara pendeta berkotbah sebelum dikuatkan oleh perlengkapan sound system mungkin terdengar cukup baik dan tidak terdengar gema/ gaung yang berlebihan, tetapi ketika diperkuat dengan peralatan sound system akan terdengar ruangan tersebut begitu bergaung. Hal ini bersumber dari suara yang telah dikuatkan tersebut.
Ruangan yang semua permukaannya diberi karpet akan menghasilkan suara yang terlalu “boomy” karena karpet akan menyerap lebih banyak frekwensi tinggi dibandingkan frekwensi rendah. Tidak ada satupun perlengkapan sound system (peralatan elektronik murni) tanpa penerapan akustik yang dapat mengatasi suara “boomy” seperti ini.
Jika ruangan dengan dua dinding paralel mempunyai permukaan yang rata maka gelombang suara akan terpantulkan bolak balik diantara kedua dinding ini dengan cepat (pada kecepatan suara), sehingga menghasilkan gema yang terdengar seperti bunyi bola ping-pong bola yang memantul pada permukaan keras. Dalam contoh inipun tidak ada perlengkapan sound system (peralatan elektronik murni) yang dapat menghilangkan gema seperti ini.
Sebuah ruangan ber-AC yang dihasilkan dari blower udara dingin dan kompresor di salah satu sisi bagian luar dinding. Suara yang dihasilkan dari perlengkapan AC dapat cukup menggangu anda, walaupun pada saat sound system dapat menghasilkan bunyi yang lebih keras daripada bunyi dari perlengkapan AC ini. Untuk itu penempatan peralatan AC yang baik merupakan cara pemecahan paling baik. Anda tidak dapat menyelesaikan masalah akustik dengan perlengkapan sound system.
Sebagai jawaban untuk pertanyaan sebelumnya: membeli Peralatan Sound Systems atau Perbaikan Akustik Ruang, mana yang lebih penting?, akustik ruang sangat penting, bahkan lebih penting daripada sound system. Tentu saja dalam mendesain sound system gereja hanya dapat berfungsi optimal jika didukung oleh batasan-batasan akustik yang baik. Artinya dalam mendesain sound system gereja perlu melibatkan aspek akustiknya secara bergandengan tangan dan akhirnya merasakan pengalaman beribadah penyembahan yang lebih baik. Ingatlah, sound system akan menguatkan seluruh sumber suara yang ada. Baik atau buruknya akustik ruang, sound system dapat menampilkan gambaran umum tentang akustik ruang tersebut.
Jadi sebelum anda mulai menginvestasikan dana gereja untuk membeli perlengkapan sound system, pastikan untuk memperhatikan akustik ruang kebaktian yang ada. Jika diperlukan anda dapat meminta bantuan seorang ahli akustik professional untuk menganalisa ruang kebaktian tersebut. Hal ini mungkin menghabiskan biaya sedikit lebih besar pada mulanya, namun akhirnya akan lebih bermanfaat.
SISTEM TATA SUARA
& AKUSTIK: Membeli Peralatan Sound Systems atau Perbaikan Akustik Ruang?
(bagian 1)
Kita ambil contoh sebuah ruang kebaktian di dalam sebuah gereja. Ketika
ruangan tersebut dipenuhi oleh jemaat dan pendeta berkotbah, jemaat tidak dapat
mendengar secara jelas. Dalam hal ini apa yang diperlukan gereja untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Seperangkat sound system yang baik atau
treatment akustik ruang?
Sekarang ambil contoh gereja yang sama, namun kali ini dilengkapi dengan suara dari musik kontemporer di ruangan tersebut, lengkap dengan berbagai alat musik. Banyak musik kontemporer dibuat untuk ditampilkan pada ruangan yang tidak berdengung, dan dengung yang disebabkan oleh sifat akustik ruangan akan menurunkan performa suara musik yang ditampilkan. Hal ini disebabkan tempo di musik kontemporer lebih cepat, dentuman suara bass lebih ditampilkan, dan karena lirik lagu dan irama umumnya lebih diutamakan. Lain halnya dengan suara paduan suara dan musik klasik, ruang yang agak berdengung diperlukan untuk meningkatkan kualitas suara paduan suara dan jemaat.
Jadi mana yang lebih penting agar kita dapat mendengar musik yang indah? membeli seperangkat sound sistem atau perbaikan akustik ruang agar mempunyai ruangan dengan dengung yang pas?
Dalam kasus masing-masing, sound system dan akustik ruang amatlah penting ... tetapi mana yang lebih penting?! Bila kita kembali ke belakang, penggunaan sound sistem di gereja-gereja sebenarnya masih belum terlalu lama. Kira-kira baru pada awal tahun 1940, Pada waktu itu di gereja-gereja mulai menggunakan peralatan elektronik untuk menguatkan suara menjadi lebih keras. Sebelumnya gereja dibangun dengan desain yang amat seksama dan melibatkan ahli akustik dalam perencanaan pembangunan, sehingga suara dapat dipancarkan tanpa perlu penguatan dari perangkat elektronik. Jaman berubah, lingkungan sekitar gereja menjadi lebih bising, dan bentuk ruang gereja disesuaikan dengan lokasi yang lebih terbatas. Dari sanalah gereja mulai berlomba-lomba mengaplikasikan peralatan sound sistem (tanpa terlalu memperhatikan akustik ruang lagi!) dan menjadi tren yang baru yang berkembang hingga saat ini. Mungkin untuk beberapa gereja fungsi penguatan suara belum terlalu diperlukan, terutama di lingkungan gereja kecil yang masih sepi dimana tidak banyak suara gaduh yang disebabkan oleh pesawat terbang, kereta api, mobil dan lainnya. Akhirnya orang-orang kembali memperhatikan akustik ruang untuk meningkatkan performa pelayanan ibadah di gereja-gereja.
Perlu diketahui, suara merupakan gelombang longitudinal. Gelombang suara ini dihasilkan oleh benda yang bergetar (speaker, pita suara, alat musik, dll). Molekul-molekul udara yang merupakan media perantara akan berhimpitan dan merenggang sehingga terjadi perbedaan tekanan udara bergantian. Perbedaan inilah yang disebut gelombang suara. Gelombang suara mempunyai perilaku yang berbeda ketika berada dalam sebuah ruangan dan ketika berada di lapangan terbuka. Di lapangan terbuka tidak ada permukaan/dinding, langit-langit plafond yang besar yang dapat memantulkan gelombang suara. Beberapa ruang terbuka yang mempunyai sifat akustik seperti ruang tertutup yaitu grand canyon (dengan tebing karangnya). Tebing yang keras seperti halnya permukaan air yang tenang bersifat memantulkan gelombang suara.
No comments:
Post a Comment