Pura Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar.
Jaraknya dari Denpasar Kurang lebih 26 Km, sangat mudah dicapai. Di sana ada kios-kios kesenian dan Rumah makan. Pura ini di lingkupi oleh persawahan dengan keindahan ngarai sungai Petanu, berada pada jalur wisata Denpasar – Tampaksiring – Danau Batur – Kintamani.
Bernama Goa Gajah bukan berarti goa tersebut banyak gajahnya, atau bahkan goa tersebut dibuat
untuk dihuni para gajah. Goa Gajah ini
merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Nusantara. Sebenarnya
yang disebut Goa Gajah tersebut merupakan bangunan sebuah pura, namun
karena bentuknya yang menyerupai gajah maka dinamakan Pura Goa Gajah. Nama ini sesungguhnya berasal dari kata Lwa Gajah, sebuah kata yang
muncul pada lontar Negarakertagama yang disusun oleh Mpu Prapanca pada
tahun 1365 M dan dibangun pada abad ke-11.
Memasuki goa gajah ini para pengunjung diwajibkan untuk mengenakan selendang yang telah tersedia didepan loket. Dilanjutkan dengan berjalan menapaki jalan turun yang berundak-undak menuju lokasi wisata.
Pada mulut goa sebagai pintu masuk, dihiasi pahatan kepala Kala dengan mata melirik ke arah kanan yang diyakini memiliki fungsi sama dengan Bhoma (relief muka raksasa) yang terdapat di gapura sebuah bangunan suci yang berfungsi untuk menjaga bangunan tersebut. Di kiri dan kanan pintu masuk terdapat masing masing dua buah ceruk (lubang) untuk tempat bertapa yang berada sekitar 1 meter dari tanah. Cahaya temaram yang berasal dari lampu menjadikan tempat ini tidak terlalu gelap untuk dikunjungi wisatawan tetapi juga tidak terlalu terang, karena untuk mempertahankan susana pertapaan agar terkesan sepi dan tenang.
Peninggalan-peninggalan arkeologi berupa Tri Lingga yang
dipercaya sebagai lambang kesuburan dan patung Ganesha sebagai symbol
ilmu pengetahuan terdapat di goa yang berbentuk huruf T ini.situs ini juga pernah tertimbun tanah sebelum akhirnya ditemukan kembali pada sekitar tahun 1923.
Goa Gajah sudah mulai terlihat keindahannya dari ketinggian, karena terdapat di bawah. Setelah mendekat di depan goa, pengunjung bisa menikmati keindahan pahatan mulut goa dengan gaya khas Bali yang melambangkan hutan lebat dan makhluk hidup penghuninya.
Selain itu, didalam goa juga terdapat kolam pertitaan dengan tujuh patung widyadara-widyadari yang tengah memgang air suci.
Total patung yang berada didalamnya sebenarnya ada tujuh, namun yang tersisa tinggal enam karena satu patungnya dipindahkan oleh petugas ke lokasi lain akibat gempa beberapa waktu silam. Konon ketujuh pancuran ini sebagai perlambang tujuh sungai penting yang sangat dihormati di India. Tidak jauh dari tempat pemandian terlihat susunan batu padas yang merupakan serpihan atau puing-puing bangunan kuno.
No comments:
Post a Comment