Monday, June 18

Candi Kedulan - Sleman

Terletak di Dusun Kedulan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Candi ini sedang dalam proses penggalian dan rekonstruksi, karena pada saat ditemukan, reruntuhan candi dalam keadaan tertimbun tanah yang berasal dari lahar Gunung Merapi.

Bangunan induk Candi Kedulan ditemukan pada tanggal 24 November 1993 secara tidak sengaja oleh penambang pasir yang sedang menambang pasir di lahan gersang yang merupakan "tanah bengkok" desa Tirtomartani. Yang disebut "tanah bengkok" adalah tanah milik desa yang diperbolehkan untuk didayagunakan dan diambil hasilnya oleh kepala desa selama masa jabatannya. 

untuk menyusun kembali masih terkendala berbagai hambatn, salah satunya keadaan tanah disekitar reruntuhan candi yang merupakan persawahan, sehingga saat digali, banyak mengeluarkan air dan membentuk sebuah kolam.

Bentuk Candi
Penambangan pasir kemudian dihentikan, dilanjutkan penggalian arkeologi yang dilakukan oleh BP3 secara bertahap. Saat penggalian lanjutan, kondisi candi sudah roboh, batu-batunya terserak karena diterjang lahar Merapi dan terkubur pada kedalaman enam meter di bawah permukaan tanah. Setelah petugas arkeolog menggali sedalam tujuh meter di lahan seluas 4,000 meter persegi, terpampanglah candi induk Kedulan. Candi berdenah bujur sangkar ini memiliki panjang 13.7 meter dan tinggi 8.009 meter. 

Para ahli memperkirakan bahwa di kompleks Candi Kedulan terdapat sebuah candi utama yang menghadap ke timur, berhadapan dengan tiga buah candi perwara yang berjajar dari utara ke selatan. Kompleks candi dikelilingi pagar pembatas, terlihat dari adanya dinding sepanjang dua meter dari timur ke barat. Perkiraan tersebut didasarkan pada kemiripan Candi Kedulan dengan Candi Sambisari yang telah selesai dipugar pada tahun 1985. 

Bentuk dan ukuran candi utamanya juga tidak jauh berbeda. Di tengah bangunan utama terdapat lingga dan yoni. Pagar luar seperti yang ditemukan di Candi Kedulan  terdapat juga di Candi Sambisari. Di Candi Kedulan  ditemukan juga  arca Durga Mahesasuramahardini di utara, arca Ganesha di barat, arca Agastya dan Mahakala di selatan, serta Nandiswara di kanan-kiri pintu masuk candi.

Saat ini, yang sudah terbuka baru candi perwara yang berada di ujung selatan. Candi perwara ini berada empat meter di bawah permukaan tanah. Lokasi candi perwara ini berada persis di bawah jalan kampung.

Sementara candi perwara tengah sedang dalam proses penggalian dan sudah menampakkan beberapa batu candi, sedangkan candi perwara di sisi utara sama sekali belum digali.

Pada masa penggalian, di dekat arca Agastya, ditemukan dua buah prasasti yang  masing-masing panjangnya 75 cm, lebar  45 cm dan tebal sekitar  23 cm. Kedua  prasasti ini ditulis dengan huruf Palawa dan berbahasa Sansekerta.
 
Latarbelakang Candi Hindu    
Menilik beratnya, kemungkinan besar sejak semula kedua prasasti yang dikenal dengan Prasasti Pananggaran dan Prasasti Sumundul tersebut memang terletak di tempat itu.   Keduanya berangka tahun bertahun 791 Saka atau 869 Masehi. Menilik tahun pembuatan prasasti, diduga Candi Kedulan dibangun ketika  Rakai Kayuwangi memerintah Kerajaan Mataram Hindu.

Kedua prasasti tersebut memuat ketetapan  bahwa  penggunaan bendungan di desa Pananggaran  untuk kepentingan masyarakat dan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari bendungan itu dibebaskan dari pajak oleh negara karena digunakan untuk mendanai Candi Kedulan.

Baik Candi sambisari maupun Candi Kedulan merupakan candi Hindu. Bentuk dan ukuran candi utamanya juga tidak jauh berbeda. dari segi candi Kompleks candi tersebut dikelilingi pagar pembatas, terlihat dari adanya dinding sepanjang dua meter dari timur ke barat.

No comments:

Post a Comment