Terletak di Dusun Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Candi ini dikelilingi bukit di arah utara, timur dan selatan.
Berdiri di
antara rimbunnya pohon tebu membuat suasana sunyi, sejuk dan terkesan
damai. Keadaan dari candi ini terlihat masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran
relief kala-makara dan bentuk relief lainnya yang masih nampak sangat
jelas
Candi Banyunibo terdiri dari sebuah candi induk dan enam buah candi perwara yang terdiri dari tiga buah candi perwara selatan dan tiga buah candi perwara timur.Dari namanya, candi ini bisa
diartikan sebagai “air menetes”.
Bangunan utama Candi Banyunibo menghadap ke arah barat, dengan jaladwara (unsur bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air) di sisi samping dan belakangnya. Ambang pintu masuknya dihias dangan hiasan kalamakara yang berakhir dengan relief seekor singa. Kakinya dilengkapi dengan selasar bardenah persegi panjang yang berfungsi sebagai jalan untuk ritual mengelilingi candi.
Bangunan utama Candi Banyunibo menghadap ke arah barat, dengan jaladwara (unsur bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air) di sisi samping dan belakangnya. Ambang pintu masuknya dihias dangan hiasan kalamakara yang berakhir dengan relief seekor singa. Kakinya dilengkapi dengan selasar bardenah persegi panjang yang berfungsi sebagai jalan untuk ritual mengelilingi candi.
Dinding luar tubuhnya terpahat relief Hariti (dewi kesuburan dalam agama Budha) dan Vaisravana suaminya. Atapnya bebentuk daun bunga padma yang di atasnya diletakkan setupa.
Candi Banyunibo ditemukan kembali dalam keadaan runtuh pada November 1940, kemudian dilakukan penelitian sampai tahun 1942 yang berhasil menyusun kembali atap dan pintu candi. Sampai tahun 1962 penyusunan sabasement, kaki candi, tubuh candi serta pagar sisi utara telah berhasil diselesaikan. Pemugaran secara keseluruhan pada Candi Banyunibo baru dapat diselesaikan pada tahun 1978.
Berlatar belakang agama Budha
Berdasarkan bentuk atap dan reliefnya, dapat disimpulkan bahwa Candi Banyunibo berlatar belakang agama Budha.dan dibangun pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno.
No comments:
Post a Comment